Indonesia kembali berduka karena kehilangan salah satu ulama terbaiknya yaitu KH Zainuddin MZ yang disebut juga sebagai Dai Sejuta Umat. Kepergiannya membuat kaget semua kalangan masyarakat karena begitu mendadak dan tidak terduga. Tapi itu bukanlah hal yang aneh, karena kematian selalu datang tiba-tiba dan tidak bisa ditebak kapan datangnya.
Profil Zainuddin MZ :
Nama : KH Zainuddin Muhammad Zein (M.Z.)
Lahir : Jakarta, 2 Maret 1951
Agama: Islam
Pendidikan :
S1 IAIN Syarif Hidayatullah
Dr Hc Universitas Kebangsaan Malaysia
Istri :
Hj Kholilah
Putra Putri :
1. Fikri Haikal M.Z.
2. Lutfi M.Z.
3. Kiki M.Z.
4. Zaki M.Z.
Ayah: Turmudzi
Ibu: Zainabun
Organisasi
Ketua Umum DPP PPP Reformasi
Alamat :
Jl Gandaria Gg Haji Aom No.101 Kb Baru, Jaksel
Sekilas Riwayat Hidup Zainuddin MZ
Kiai Haji Zainuddin Muhammad Zein (MZ) lahir di Jakarta, 2 Maret 1951. Tempat tinggalnya berada di Gandaria Gang Haji Aom Nomor 101 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan.
Ia memiliki istri bernama Hj. Kholilah dengan empat anak yakni Fikri Haikal MZ, Lutfi MZ, Kiki MZ, Zaki MZ. Ayahnya bernama Turmudzi dan Ibunya Zainabun.
Zainuddin menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan mendapat Dr HC dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Malaysia.
Jakarta Selatan.
Ia memiliki istri bernama Hj. Kholilah dengan empat anak yakni Fikri Haikal MZ, Lutfi MZ, Kiki MZ, Zaki MZ. Ayahnya bernama Turmudzi dan Ibunya Zainabun.
Zainuddin menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan mendapat Dr HC dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Malaysia.
Zainuddin MZ sendiri adalah seorang tokoh dakwah yang memiliki ciri khas tersendiri. Ia membangun dirinya melalui dakwahnya yang kritis, mampu mengangkat berbagai persoalan sosial yang tengah aktual. Cara penyampaiannya pun menarik dan disertai humor yang sesuai dengan isi ceramahnya, tanpa harus vulgar. Ia memahami materi yang disampaikan sehingga berbagai persoalan ilmiah pun dapat dikemukakan secara jernih kepada khalayak luas. Materi dakwahnya mudah dicerna dan dipahami seluruh lapisan masyarakat. Karena itu, julukan"da'i sejuta umat" memang pantas disandangnya.
Masuknya KH Zainuddin MZ ke dalam partai Bintang Rerformasi dan pernah menjadi Ketua Umum DPP Partai Bintang Reformasi (PBR) pada 2005. disayangkan sebagian orang. Dia sempat "tergoda" dengan manisnya politik. Namun bersamaan dengan era reformasi, KH Zainuddin MZ ingin kembali ke "dunia" yang digeluti sebagai "da'i sejuta umat".
Hal itu terlihat penampilannya di berbagai stasion televisi. Pamornya yang "redup" ketika menjadi politisi kembali bersinar tatkala kembali sebagai da'i. Ia memang tak kemana-mana tetapi ada dimana-mana.
Hal itu terlihat penampilannya di berbagai stasion televisi. Pamornya yang "redup" ketika menjadi politisi kembali bersinar tatkala kembali sebagai da'i. Ia memang tak kemana-mana tetapi ada dimana-mana.
I
Selain berceramah dan berpolitik, tercatat ia pernah bermain film bersama Rhoma Irama yang berjudul Nada Dan Dakwah pada 1991.
Sebelum aktif di PBR, Zainuddin telah aktif membesarkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada 1977-1982 ia bergabung dengan partai berlambang Ka’bah (PPP).
Jabatannya pun bertambah, selain da’i juga sebagai politikus. Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH Idham Chalid.
Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum PBNU itu salah seorang deklarator PPP. Dia mengaku lama nyantri di Ponpes Idham Khalid yang berada di bilangan Cipete, Jakarta, yang belakangan identik sebagai kubu dalam NU.
Sebelum aktif di PBR, Zainuddin telah aktif membesarkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada 1977-1982 ia bergabung dengan partai berlambang Ka’bah (PPP).
Jabatannya pun bertambah, selain da’i juga sebagai politikus. Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH Idham Chalid.
Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum PBNU itu salah seorang deklarator PPP. Dia mengaku lama nyantri di Ponpes Idham Khalid yang berada di bilangan Cipete, Jakarta, yang belakangan identik sebagai kubu dalam NU.
KH Zainudin MZ meninggal dunia akibat sakit jantung yang dideritanya. Kematiannya mengejutkan sejumlah umat. Tak ayal, rumah duka yang berada di Jalan H Aom, Gandaria, Jakarta Selatan, dijejali ratusan pelayat hingga pukul 17.30.
Zainuddin tutup usia karena serangan jantung. Pria berusia 59 tahun itu kelelahan usai ceramah di Sumatera Senin (4/7) kemarin. Dia baru sampai ke rumah pukul 02.00 Selasa (5/7). Paginya, Zainuddin pingsan usai sarapan.
Keluarga lalu membawa almarhum ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP). Sayang, sebelum tiba di RSPP, almarhum telah mengembuskan nafas terakhir di perjalanan.
Zainuddin tutup usia karena serangan jantung. Pria berusia 59 tahun itu kelelahan usai ceramah di Sumatera Senin (4/7) kemarin. Dia baru sampai ke rumah pukul 02.00 Selasa (5/7). Paginya, Zainuddin pingsan usai sarapan.
Keluarga lalu membawa almarhum ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP). Sayang, sebelum tiba di RSPP, almarhum telah mengembuskan nafas terakhir di perjalanan.
Dai sejuta umat Zainuddin MZ sempat menitipkan pesan buat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Taufiqurrachman Ruki, mantan ketua kPK, sekitar dua pekan lalu.
Ruki sempat ngobrol dengan almarhum. Kiai kondang ini sempat menyampaikan ke Ruki, bahwa dia berharap jika jabatan presiden sudah selesai dan meninggalkan jabatan tersebut dengan khusnul khotimah (akhir yang baik).
"Beliau minta itu disampaikan kepada Presiden," kata Ruki saat melayat di rumah duka di Jakarta, Selasa (6/7). Ruki menambahkan, almarhum Zainuddin dalam pesannya juga berharap ada langkah-langkah pembaharuan yang maksimal untuk kesejahteraan rakyat di negeri ini.
Ruki sempat ngobrol dengan almarhum. Kiai kondang ini sempat menyampaikan ke Ruki, bahwa dia berharap jika jabatan presiden sudah selesai dan meninggalkan jabatan tersebut dengan khusnul khotimah (akhir yang baik).
"Beliau minta itu disampaikan kepada Presiden," kata Ruki saat melayat di rumah duka di Jakarta, Selasa (6/7). Ruki menambahkan, almarhum Zainuddin dalam pesannya juga berharap ada langkah-langkah pembaharuan yang maksimal untuk kesejahteraan rakyat di negeri ini.
Tidak ada komentar:
Write komentar