Kamis, 30 April 2015

Penyebab dan Gejala Buta Warna

Kali ini saya akan berbagi info mengenai buta warna. Bagi sebagian orang biasa, buta warna bukanlah masalah besar. Yang penting mata masih bisa melihat dunia. Namun untuk beberapa jurusan atau beberapa pekerjaan, buta warna adalah masalah besar. Nah, dalam kesempatan kali ini tidak ada salahnya jika kita ingin mengetahui apa itu buta warna. 


Buta warna adalah suatu kelainan yang membuat seseorang tidak dapat mengenali warna dengan tepat. Kelainan ini dapat terjadi karena adanya kelainan pada sel retina. Seseorang yang menderita buta warna tidak buta seluruhnya, ia hanya akan buta ketika melihat warna.

Beberapa orang tidak bisa membedakan warna-warna tertentu, namun ada juga yang menganggap semua warna adalah hitam, putih, dan abu-abu.

Berikut ini akan dipaparkan hal-hal yang menyebabkan buta warna dan gejala-gejala yang menyertainya, yaitu : 

1. Penyebab Buta Warna


Mata normal akan dapat mengenali tiga warna dasar yaitu merah, biru, dan hijau. Cahaya masuk ke mata melalui kornea dan melewati lensa kemudian diteruskan ke sel kerucut di belakang retina. Sel kerucut tersebut membedakan warna lalu mengirim informasi kepada otak.

Jika mata Anda normal, Anda dapat mengenali perbedaan warna dengan tepat, tanpa kesulitan apapun. Namun, jika sel kerucut pada retina Anda tidak mempunyai satu atau lebih sel yang sensitif terhadap cahaya, Anda mungkin hanya dapat melihat dua warna primer. Dengan demikian, maka dapat dipastikan Anda menderita buta warna.

Lalu, hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan buta warna? Buta warna dapat disebabkan hal-hal seperti:

a. Sel yang sensitif terhadap cahaya di retina gagal merespon panjang gelombang cahaya yang memungkinkannya melihat susunan warna.

b. Penyakit turunan. Penyakit ini lebih banyak diturunkan pada pria daripada pada wanita. Wanita hanya sebagai pembawa penyakit ini.

c. Penyakit. Penyakit yang dapat menyebabkan buta warna adalah katarak, penyakit Parkinson (kelainan saraf yang menyebabkan sel yang sensitif pada retina mengalami kerusakan), diabetes, epilepsi, glukoma, alzheimer, dan kecanduan alkohol.

d. Pengobatan khusus. Beberapa obat dapat mengubah daya lihat seseorang terhadap warna. Contohnya adalah obat penyakit jantung, darah tinggi, disfungsi ereksi, infeksi, kelainan kegelisahan, dan masalah psikologis.

e. Usia. Semakin tua seseorang, kemampuannya untuk melihat warna semakin menurun.

f. Bahan-bahan kimia di tempat kerja Anda. Bahan-bahan kimia seperti karbon dan pupuk dapat menyebabkan buta warna. Bahan-bahan kimia tersebut dapat bertebaran di udara tanpa sepengetahuan Anda lalu masuk ke dalam mata dan merusak sel kerucut yang ada di dalam retina.


2. Gejala Gejala Buta Warna


Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menyebutkan dengan tepat warna-warna biru dengan kuning atau merah dan hijau? Pernahkan orang lain mengatakan bahwa warna yang Anda pikirkan atau Anda sebutkan adalah salah? Jika demikian, kemungkinan Anda menderita buta warna.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tanda-tanda bahwa Anda menderita buta warna:

a. Anda tetap akan dapat melihat warna, namun kadang-kadang warnanya memudar sehingga Anda akan kesulitan untuk membedakan warna tersebut dengan warna lainnya.

b. Meskipun jarang terjadi, tanda-tanda bahwa Anda menderita buta warna adalah Anda hanya dapat melihat satu warna, yaitu abu-abu.

c. Tidak bisa membedakan warna merah dan hijau, biru dan kuning, dan warna-warna lainnya.

d. Melihat semua hal hanya berwarna hitam dan putih.

e. Cobalah melihat daftar semua warna dan sebutkan satu per satu warnanya. Jika Anda merasa kebingungan dengan warna-warna tersebut, Anda sedang mengalami gangguan penglihatan terhadap warna atau biasa disebut buta warna.


3. Jenis Jenis Buta Warna


Jenis-jenis buta warna dibedakan berdasarkan ketidakmampuan retina dalam membedakan warna. Ada tiga jenis buta warna, yaitu :

A. Buta warna merah hijau


Buta warna merah-hijau dibedakan lagi menjadi protanomali, deuteromali, protanopia, dan deuteranopia.

Protanomali, disebabkan oleh kerusakan pada sel kerucut-L, penderita lemah untuk mengenali warna merah.

Deuteromali, disebabkan oleh kerukan sel kerucut-M, melemahkan kemampuan untuk membedakan warna merah dan hijau.

Protanopia, disebabkan oleh tidak adanya sel kerucut warna merah , menghilangkan kemampuan untuk melihat warna merah.

Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut-M sehingga penderita tidak bisa lagi membedakan warna merah dan hijau, hijau muda dengan kuning, dan merah dengan coklat.

B. Buta warna biru-kuning


Jenis ini dibedakan lagi menjadi tritanomali dan tritanopia.

Tritanomali, disebabkan oleh lemahnya sel kerucut-S, menurunkan kemampuan untuk membedakan warna biru dan kuning.

Tritanopia, jenis ini sangat jarang terjadi atau bisa dikatakan jenis langka, disebabkan oleh hilangnya sel kerucut-S. Jenis ini menghilangkan kemampuan untuk membedakan warna biru dengan hijau dan warna ungu muda dengan kuning.

C. Buta warna total



Buta warna ini adalah jenis yang hampir tidak pernah terjadi. Ada dua macamnya, yaitu monokromasi sel batang dan monokromasi sel kerucut.

Monokromasi sel batang menyebabkan penderita tidak dapat membedakan warna apapun, disebabkan oleh tidak berfungsinya atau hilangnya sel kerucut retina. Jenis ini berhubungan dengan kepekaan terhadap cahaya dan melemahnya penglihatan.

Monokromasi sel kerucut menyebabkan retina hanya mampu menerima warna putih. Orang-orang yang menderita buta warna monokromatik tidak bisa melihat berbagai macam warna, mereka hanya melihat dunia berwarna abu-abu, hitam, atau putih.


4. Cara Menangani Buta Warna


Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan buta warna, kecuali jika buta warna terkait dengan penggunaan obat-obatan atau kondisi yang dapat menyembuhkan penyakit ini dengan terapi.

Jika Anda terkena buta warna karena penyakit mata atau kecelakaan, tindakan pengobatan mungkin dapat menyembuhkannya. Anda dapat menangani buta warna dengan cara menggunakan kacamata yang dapat memfilter warna atau kontak lens warna.

Selain itu, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mata tentang teknik penggantian gen. Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan material gen ke dalam mata. Yang perlu diketahui adalah teknik ini belum pernah diterapkan pada manusia, namun sudah diujicobakan pada monyet.

Walaupun tidak ada teknik pengobatan yang dapat menyembuhkan buta warna, Anda tetap dapat bekerja atau melakukan banyak hal, di antaranya dengan cara:

Ingatlah urutan warna yang ada di sekitar Anda, misalnya urutan warna lampu lalu lintas.

Beri nama benda-benda berwarna di sekitar Anda. Anda bisa meminta tolong orang-orang yang dapat melihat warna dengan normal untuk membantu Anda menyebutkan warna benda tersebut. Berilah tulisan warna benda tersebut. Lalu, susunlah benda-benda tersebut sesuai warna atau setidaknya mereka berdekatan.


5. Kacamata Untuk Penderita Buta Warna


Buat Anda yang mengalami buta warna tak perlu khawatir lagi sebab kini ilmuwan telah membuatkan kacamata khusus untuk penderita buta warna.

Pembuat kacamata ini adalah laboratorium 2AI Labs. Ilmuan penemu kacamata ini, Mark Changizi merupakan seorang spesialis evolusi neurobiologi yang telah melakukan penelitian selama 2 tahun. Ia mengatakan bahwa kebanyakan mamalia memiliki 2 dimensi warna yaitu kecerahan dan abu–abu, tetapi beberapa primata termasuk manusia memiliki dimensi ketiga yaitu merah hijau.

Mark Changizi menemukan bahwa penglihatan merah hijau pada primata sensitif terhadap tingkat oksigenasi dalam darah. Ia kemudian menciptakan kacamata yang dapat digunakan untuk melihat aliran darah di bawah kulit. Kemudian ia menyadari bahwa ternyata kacamata buatannya dapat digunakan untuk membantu penderita buta warna.

Dilakukanlah pengujian pada penderita buta warna dengan menggunakan kacamata ini, ternyata ia lulus tes pengujian buta warna. Seperti dilansir Telegraph, Jumat (8/2/2013), 2AI Labs juga mengembangkan 2 jenis lensa lain yang digunakan untuk tujuan medis.

Ternyata kacamata buta warna ini ditemukan secara tidak sengaja oleh ilmuwan.

Tidak ada komentar:
Write komentar