Selasa, 11 September 2012

Kuyang

Kuyang adalah manusia yang sedang menimba ilmu hitam demi kehidupan yang abadi, kuyang hingga saat ini   masih menjadi sosok "Makhluk jejadian" terkenal di masyarakat Kalimantan. 


Sosok kuyang tidak jauh beda dengan hantu kepala namun kuyang tidak hanya berbentuk kepala melainkan kepala yang dapat terbang dengan isi perut yang terburai.Sebagian besar yang mendalami ilmu hitam ini adalah wanita.Konon seseorang yang menimba ilmu kuyang,pada siang hari akan tampak layaknya manusia biasa akan tetapi selalu memakai penutup leher untuk menutupi semacam bekas operasi karena katanya pada malam hari,kepalanya akan terlepas dari tubuhnya.


Kuyang sangat gemar memakan janin dari ibu yang sedang hamil atau pun baru melahirkan,ini disebabkan karena menurut kepercayaan dengan memakan janin tersebut,kekuatan kuyang akan semakin kuat. 

Menurut cerita, manusia dapat menjadi kuyang bila menggunakan minyak kuyang atau minyak kawiyang. nah, ini adalah salah satu bentuk pesugihan ilmu hitam di kalimantan yang mempunyai sejarah panjang yang mengiringi peradaban suku-suku di tanah kalimantan. Minyak ini masih banyak diburu orang untuk berbagai keperluan. Karena termasuk ilmu hitam, minyak ini hanya beredar dikalangan tertentu saja.

Kuyang merupakan siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi. Makhluk ini dikenal masyarakat di kalimantan. Kuyang sebenarnya adalah manusia [wanita] yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi.

Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, namun biasanya ia mengenakan pakaian jubah. Pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau darah persalinan untuk di hisap sebagai sarana menambah kekuatan ilmunya. Orang yang melihat kuyang terbang biasanya melihatnya seperti burung besar.

Dalam mencari mangsanya yaitu ibu hamil, kuyang akan berubah menjadi wanita biasa dan menemui calon mangsanya.Kemudian kuyang akan mengelus-ngelus perut dari ibu hamil tersebut dan besoknya janin yang dikandung akan hilang secara mendadak karena pada malam harinya telah dimakan oleh kuyang.Selain itu,kuyang bisa berubah menjadi burung atau kucing.


Masalahnya yang disebut Kuyang ini bisa beranak pinak dan turun menurun. Mereka adalah manusia biasa yang dalam kesehariannya tidak beda dengan masyarakat umum bergaul dan berbaur. Bedanya kalau hari telah malam. Mereka penganut aliran ini mulai melakukan aktifitasnya selaku hantu kuyang, yang oleh masyarakat tertentu juga disebut sebagai penanggalanan. Kalau yang disebut “Hantu Orang,” mereka bisa menghilang atau terlihat sesuka hati mereka. 

Untuk tak terlihat jelas, mereka jika berjalan selalu berbalik rambut menutupi wajah. Kerjanya mencari orang yang hendak melahirkan. Jika bertemu, maka orang tersebut akan dihisap darahnya sampai mati. Dan apabila ada orang yang mati beranak, secara umum masyarakat pasti menjaga kuburan orang yang meninggal. Karena apabila tak dijaga, maka kuburan itu bisa terbongkar dan mayatnya hilang atau raib entah dibawa kemana.

Lain lagi halnya dengan yang disebut “ Hantu Kuyang”. Kuyang ini tidak berjalan dengan badan yang utuh. Mereka selalu menyembunyikan badan mereka di balik pintu, atau di belakang lemari, atau di samping ranjang yang terlindung kelambu, atau dimana saja yang bisa dijadikan tempat berlindung. 

Setelah badannya bisa disembunyikan, kepala-kepala mereka lalu tercabut meninggalkan badan mereka dengan isi perut terburai dan ikut terbang keluar rumah. Mereka berterbangan dari rumah ke rumah mencari orang baru meninggal atau hendak melahirkan. Kerja dan sifatnya sama dengan hantu orang.


 

Menurut cerita, darah orang yang akan melahirkan itu rasanya amat manis bagaikan madu. Lalu jika dalam beberapa hari mereka tidak mendapatkan mangsa mereka akan menjadi ganas dan kesakitan serta kehausan tak terkira. Tetapi jika sudah mendapatkan darah atau kuburan baru barulah tubuh mereka menjadi segar dan tak lagi merasa dahaga.

Orang-orang penganut aliran hitam ini jika melahirkan anak, mereka selalu membawa anak mereka kesuatu tempat dimana terdapat sebuah gentong atau tajau. Disini si anak yang masih kecil dimasukkan ke dalam muara tajau tersebut berkali kali sambil membaca mantera anak Dengan demikian anak tersebut telah menjadi anggota keluarga mereka. Gentong tersebut diberi nama “Tajau Kuyang“.


Hingga kini “Tajau Kuyang “ tersebut masih bisa ditemukan. Tak ada seorangpun yang berani mengusik apalagi memindahkan atau menghancurkan tempat tersebut. Memang kabarnya dahulu ada yang mencoba melakukan pencurian terhadap benda tersebut. Kenyataannya si pencuri ditemukan penduduk mati dengan mata melotot dan lidah terjulur bagai tercekik. 


Semenjak itulah tak ada lagi orang ada yang berani mengusik benda tersebut sekalipun dia adalah maling mandraguna. Tidak dijelaskan asal-usul dari mana benda tersebut didatangkan. Begitu pula siapa yang meletakkannya ditempat itu. Yang jelas umurnya tentu telah ratusan tahun.

Menurut cerita, pemujaan dilakukan setiap malam Kamis oleh suara-suara dan bayangan gaib yang tak bisa dikenali siapa saja orangnya. Yang jelas pemujaan tambah ramai jika pada waktu bulan purnama yang bersinar terang. Walau demikian tak ada orang yang berani datang mendekat ke tempat tersebut. Terkecuali orang yang tak tahu atau karena dikehendaki oleh mahluk-mahluk yang sedang melakukan pemujaan.

Pernah sekali ada orang yang mengalami terbawa ke dalam acara pemujaan tersebut. Di sana dia melihat banyak orang yang sedang melakukan pemujaan berjalan berkeliling memutari “Tajau Kuyang“ dengan semuanya berpejam mata. Setelah itu apabila lewat tengah malam, mereka lalu berpesta. 


Di sini dia melihat hampir keseluruhan dari pemuja tersebut adalah wanita yang rata-rata sangat cantik. Dalam pesta si orang tadi diberi berbagai makanan dan minuman yang lezat hingga mabuk. Ternyata setelah sadar, orang ini tersandar pada sebatang pohon yang tak jauh dari tempat di mana terdapat “Tajau Kuyang“ itu.


Nah, bila saat ini kalian juga tinggal di kalimantan seperti saya dan salah satu keluarga atau istrinya sedang dalam keadaan hamil maka siapkanlah sapu ijuk,atau perabot rumah tangga seperti panci atau wajan,ini berfungsi sebagai penangkal kuyang.


Karena katanya,kuyang takut terhadap benda-benda tadi. Katanya yaa., kalau menurut saya berdoa menurut keyakinan masing-masing lebih baik daripada percaya pada benda-benda penangkal hantu/kuyang.

Kalau kalian sedang tidak beruntung alias didatangi kuyang, kalian bisa saja memukulkan benda-benda tadi ke kuyang dan kuyang pun akan segera pergi menjauhi anda. Tapi hal ini masih belum bisa dibuktikan kebenarannya, jadi kalau ngalamin peristiwa mistis lebih baik berdoa dan kita juga tidak boleh takut dengan mereka.  Ingat, kita gak boleh takut pada makhluk halus dan sebangsanya. :-)


1 komentar:
Write komentar