Rabu, 02 Mei 2012

Produk Asli Indonesia

Banyak yang tidak menyadari bahwa produk-produk di bawah ini adalah Produk Asli Indonesia dan bukannya produk buatan luar negeri. 


Bisa jadi hal ini dikarenakan nama produk tersebut yang ‘kebarat-baratan atau juga karena kualitas yang ditawarkan menambah kesan bahwa produk ini adalah produk impor.



1. Polygon

Polygon,  merek terkenal ini ternyata asli made in Indonesia.  Sepeda buatan PT Insera Sena ini sudah diproduksi lebih dari 20 tahun dan diekspor setidaknya ke 30 negara di dunia. Sepeda lokal ini asli buatan Sidoarjo, Desa Wadungasih, Bunduran Jawa Timur yang sudah tersebar di beberapa benua. 

Untuk Benua Asia, sepeda tersebut telah diekspor ke Jepang, Korea, Singapura dan Malaysia. Untuk Eropa, sepeda Polygon telah dipakai penduduk Inggris, Jerman, Perancis, Spanyol, Australia, Swiss, Yunani, Denmark, Swedia, Finlandia, Norwegia, Rusia sampai Polandia. 

Selanjutnya di Benua Amerika antara lain AS, Kanada, Costa Rica dan Argentina. Sedangkan di Afrika, sepeda Polygon dikirim ke Mauritius dan Afrika Selatan. Sepeda kelahiran Sidoarjo juga dipasarkan di Australia, Selandia Baru dan Kepulauan Fiji.

2. Polytron



Melihat atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. 
Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional.

Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik.

Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.
3. PC Tablet Wakamini

Wakamini adalah komputer tablet seratus persen buatan Indonesia dengan harga yang bisa dijangkau siapapun, Rp3.599.000. 


Dari sisi layarnya, desain komputer tablet lokal ini tergolong unik yang dapat diputar 180 derajat, berukuran 10 inchi dan memiliki empat varian warna; coklat, merah, hitam dan biru. 

Sistem operasinya menggunakkan Windows 7 Home Premium dan Ultimate, dengan layar sentuh. 



Wakamini dibekali dengan prosesesor Intel Atom N450 berkecepatan 1,66 Ghz,RAM (Random Access Memory) sebesar 1 GB DDR2, Ruang penyimpanan 250 GB, sedangkan bobotnya 1,35 KG dengan Wifi “4 in 1″ card reader dan 1,3 MP Webcam dengan batrai berdaya tahan tiga jam.  



Sementara Wakatobi berukuran lebih mungil dan didesain untuk anak-anak, hanya 8,9 inchi. Desain layarnya juga unik, demikian pula harganya yang cukup menarik Rp2,999.000 per unit atau termurah di kelasnya. 

Tapi berbeda dari saudaranya, Wakatobi tidak mendukung fitur multi touch. Prosesor Wakatobi adalah Intel Atom N270 berkecepatan 1,6 Ghz, dengan RAM 1 GB DDR2. Bobotnya hanbya 1,25 kg. 

4 CFC

California Fried Chicken didirikan pada tanggal 13 Desember 1983, merupakan bagian dari kelompok usaha Pioneerindo Gourmet International Tbk,yang bergerak dalam jaringan restoran cepat saji. 
Mengawali kiprahnya di khasanah makanan cepat saji Indonesia dengan merek dagang California Pioneer Chicken, Perusahaan menjadi salah satu perintis kehadiran menu siap saji ayam goreng bercitra rasa internasional yang hingga saat ini telah menjadi makanan favorit di berbagai lapisan masyarakat dinegeri ini. 

Sejak tahun 1988 hingga kini, eksistensinya makin mengakar di tengah masyarakat dengan merek dagangCalifornia Fried Chicken “. Yang ini juga asli Indonesia loh.
5. Essenza

Diproduksi pertama kali tahun 1993, oleh PT.Intikeramik Alamsari Industri, Essenza telah berhasil menembus pasar Singapura, AS, juga negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Bahkan telah diterima di Italia yang notabene merupakan salah satu negara penghasil keramik terbaik dan terbesar di dunia.
6. Excelso

Salah satu yang bisa kita lihat selain produk kopi kemasan mereka adalah Excelso Cafe. Mungkin sebagian besar orang ketika berada di cafe ini, takkan terpikir bahwa Excelso adalah brand cafe lokal. Kebanyakan orang akan berpikir bahwa Excelso adalah sebuah cafe luar negeri (bisa jadi Amerika) yang membuka cabangnya di Indonesia. 

Tapi siapa sangka sebenarnya Excelso ini adalah salah satu anak perusahaan dari Kapal Api Group, yang cukup dikenal dengan brand-nya Kopi Kapal Api. "Beroperasi sejak 1991 di Plaza Indonesia, cafe Excelso telah menjelma menjadi salah satu ikon gaya hidup di kota-kota besar di Indonesia".
7. Casablanca

Siapa yang menyangka kalau merek Casablanca asli dari Indonesia? Banyak orang menduga kalau merek parfum yang banyak dipakai eksekutif muda ini, berasal dari perancis. Parfum casablanca, yang dalam iklan-iklannya banyak menampilkan model-model bule itu, ternyata diproduksi di Muara Kapuk, Jakarta.
8. Paseo

Paseo merupakan brand tisu berkualitas premium yang diproduksi PT.Pindo Deli sejak tahun 1998. Paseo kini kini telah diekspor ke negara-negara Asia Tenggara
(Singapura dan Filipina), Australia, dan Belgia.
9. Silver Queen

Silver Queen, Chunky Bar, dan Cres, siapa yang tak kenal dengan ketiga merek coklat ini? Tahukah anda, kalau produsennya PT.Petra Foods, menjadi salah satu pemain utama di pasar global??
Petra Foods, perusahaan milik keluarga Chuang ini, menjadi pesaing berat M&M’S, produsen coklat nomor wahid asal Amerika. Produk-produk dari PT.Petra Foods tersebut juga telah merambah ke setidaknya 17 negara di antaranya Thailand, Jepang, Filipina, Hong Kong, Australia, dan China.

Namanya boleh berbau asing, tapi ternyata Silver Queen asli Indonesia Looh. Silver Queen juga paling menonjol di antara merek-merek cokelat batangan ternama lain yang beredar pasaran. 
10. Sophie Martin

Sophie Martin didirikan oleh pasangan suami-istri berkebangsaan Perancis, Bruno Hasson dan Sophie Martin. Pada tahun 1997 mereka datang ke Indonesia karena Bruno mendapat tugas di sebuah perusahaan perancis yang ada di Indonesia. 
Mulanya, mereka tak berniat lama-lama tinggal di Indonesia, namun Bruno dan Sophie bukan pasangan ekspatriat biasa. Sophie piawai merancang tas, sementara Bruno, dengan skill marketingnya yang tinggi, jeli mencium peluang bisnis untuk memasarkan keterampilan istrinya.

Dengan mempekerjakan seorang tukang jahit di loteng rumah, mereka merintis cikal bakal Sophie Martin. Karena pernah menjadi handbag designer untuk Christian Dior selama 2 tahun, maka produk yang pertama di buat adalah tas. Ternyata tas-tas yang dipromosikan dari mulut ke mulut tersebut, mendapat respon positif. Pintu untuk melebarkan sayap pun terbentang lebar.

Trik Sophie Martin dengan menambahkan kata "paris" di belakang brand Sophie Martin tersebut ternyata cukup berhasil, dan mengecoh banyak konsumen.
11. Lea


Merek Jeans ini ternyata produk asli Indonesia. Meskipun toko dan iklannya berbau-bau Amerika, namun produk ini murni made in Indonesia. Baik penjual maupun pembeli tidak akan merasa minder  bila menggunakan produk ini.



Tidak ada komentar:
Write komentar