Selasa, 24 Januari 2012

Tradisi Unik Saat Perayaan Imlek

Imlek sama halnya dengan tahun baru masehi atau tahun baru hijriah umat Islam. Tahun baru Tionghoa ini dirayakan setiap tahunnya, sesuai dengan perhitungan tahun China. Dalam perayaan Imlek ini, rakyat Tionghoa mempunyai tradisi uniknya sendiri.

Hari Raya Tahun Baru Imlek itu sendiri bukanlah sekedar ritual tahunan biasa dan budaya saja, tetapi sekaligus menyatu dengan kepercayaan. Walaupun demikian bagi mereka yang berbeda agama (kepercayaan), bisa turut merayakan hanya sudut budayanya saja. Di samping, itu tidak ada salahnya untuk menambah wawasan pengetahuan kita mengetahui makna simbolik dari setiap tradisi yang ada di dalamnya.

Mau tau tradisi-tradisi unik seperti apa yang biasa mereka lakukan? Ini dia :

1. Membersihkan Rumah Sebelum Hari H Tiba


Sebelum hari tahun baru Imlek tiba, dikenal tradisi membersihkan rumah. Sangat penting untuk memastikan kondisi rumah dalam keadaan bersih. Apa sih maknanya? Tradisi ini merupakan lambang keyakinan bahwa rumah akan bersih dari keburukan dan siap menerima keberuntungan di tahun yang baru.

2. Mendekorasi Ulang Rumah


Selain dibersihkan, rumah juga didekorasi menjelang Imlek. Pintu dan jendela di cat ulang, serta ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik. Dekorasi biasanya dominan menggunakan warna merah, yang bagi etnis Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat, serta membawa keberuntungan.

3. Serba Merah

Warna merah identik dengan Tahun Baru China karena dipercaya sebagai warna yang ditakuti nian. Dalam mitologi Thionghoa, nian adalah sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung. Sekali pada saat musim semi atau menjelang tahun baru Imlek, makhluk itu keluar untuk mengganggu manusia terutama anak anak.


Pakaian atau busana warna merah sangat baik dikenakan pada saat Imlek, namun hindarilah pakaian berwarna putih. Karena putih percaya di melambangkan kematian.

4. Pakaian dan Sepatu Baru


Tradisi menjelang Imlek lainnya adalah membeli pakaian dan juga sepatu baru, serta menggunting rambut. Pakaian baru yang dikenakan pada hari Imlek biasanya berwarna merah atau warna terang lainnya. Apa maksudnya? Warga Tionghoa percaya pentingnya penampilan dan sikap baru yang optimis menghadapi masa depan. Harapannya, masa depan tetap terang dengan kemakmuran dan rizki.

5. Melunasi atau Mengurangi Hutang

Menjelang tahun baru, warga Tionghoa melunasi atau mengurangi jumlah hutang sebagai salah satu tradisi. Harapannya, pada tahun selanjutnya tidak terbebani dengan hutang.

6. Angpao
Makna tradisi membagikan angpao pada saat Imlek ini adalah berkaitan dengan transfer energi dan kesejahteraan. Orang yang sudah berkeluarga memberikan rizki kepada orang tua dan anak-anaknya. Begitu juga orang yang cukup mampu, harus berbagi rizki dengan yang tidak mampu.

7. Liong/Naga dan Barongsai

Tradisi ini adalah tradisi wajib pada perayaan Imlek. Dalam kepercayaan warga Tionghoa, Liong dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Pertunjukan tarian singa dan naga ini dipercaya bisa membawa hoki.

8. Menyajikan dan Makan Makanan Khusus


Hidangan yang disajikan pada perayaan imlek biasanya minimal terdiri dari 12 macam masakan dan 12 macam kue. Ini melambangkan 12 macam Shio. Seluruh hidangan didoakan bersama-sama dengan keluarga. Masing-masing makanan memiliki makna tersendiri. Misalnya, Siu Mie melambangkan panjang umur dan kemakmuran, lapis legit melambangkan rizki berlapis-lapis, Ikan sebagai simbol air, serta Bebek atau Ayam utuh sebagai lambing untuk udara.

9. Makanan Keberuntungan


Hidangan mie ini wajib disajikan saat malam tahun baru Imlek. Sama seperti saat merayakan pesta ulang tahun, mie wajib ada. Mungkin Anda pernah menghadiri perayaan atau syukuran seorang teman yang dari keturunan Tionghoa? 

Perhatikan, pasti ada mie di sana. Sebab mie diyakini melambangkan panjang umur, terutama Siu Mie/Shou Mian yang berarti “mie pajang umur”. Dalam penyajiannya, mie ini harus disajikan tanpa putus dari ujung awal ke ujung akhir jadi benar-benar merupakan satu untaian mie. Sebab dengan demikian diharapkan umur kita pun tidak akan putus-putusnya alias manjang terus.  Tapi jangan khawatir, saat mau disantap mie tersebut boleh dipotong. Ini pun ada artinya! Apabila saatnya tiba, toh akhirnya usia manusia akan ‘putus’ juga.

10. Pantang Makanan Bubur


Ada juga makanan yang pantang di makan saat Imlek. Warga Tionghoa biasanya pantang menyajikan dan makan bubur ketika Imlek. Bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan. Pantangan lain berkaitan dengan makanan pada perayaan Imlek adalah membalik ikan. Ikan yang dihidangkan tidak boleh dibalik posisinya. Jadi, kalaupun ingin mengambil daging pada sisi lain ikan, posisinya harus tetap dipertahankan. Ikan itu juga tidak boleh habis, melainkan disisakan untuk acara makan keesokan harinya. Ini melambangkan nilai surplus untuk tahun berikutnya.

11. Pantang Menyapu Saat Hari H
Mitos Bahwa Dilarang menyapu dan mengepel lantai rumah, karena dipercaya bisa menghilangkan seluruh berkah tahun baru di rumah.Hal tersebut sudah banyak yang dipercayai sejak pendahulu mereka, Entah tau mengapa hal tersebut masih menjadi sebuah Misteri

12. Kembang Api

Kembang api merupakan salah satu pertunjukan yang sangat populer untuk memeriahkan Imlek, karena suara gaduhnya dipercaya dapat mengusir atau menakuti makhluk jahat.





Tidak ada komentar:
Write komentar