Kamis, 26 Januari 2012

Makanan Pembakar Lemak

Memahami cara kerja metabolisme tubuh merupakan salah satu kunci untuk menurunkan berat badan. Sebab, hal ini merupakan cara tubuh kita mengubah makanan menjadi energi yang membuat kita bergerak dan beraktivitas. Semakin cepat metabolisme tubuh berputar, semakin banyak kalori yang terbakar. Semakin banyak tubuh membakar kalori, semakin mudah untuk menurunkan berat badan.






Namun, kita juga bisa mempercepat metabolisme dengan cara mengasup makanan-makanan berikut ini secara rutin :



Serelia utuh dan oat 


Karbohidrat kompleks dan serat meningkatkan metabolisme dengan cara menjaga kadar insulin tetap rendah setelah kita makan. Hal ini akan bermanfaat karena produksi insulin akan mengirim sinyal pada tubuh untuk menyimpan lemak. Dan ketika tubuh menyimpan cadangan lemak, metabolisme jadi lebih lambat sehingga kalori yang dibakar lebih sedikit.

Kalsium Susu 

Meski mengandung lemak, namun sebenarnya Kalsium dalam susu akan memicu metabolisme. Penelitian yang dilakukan tim dari University of Tennessee menemukan, pelaku diet yang mengonsumsi 1.200 mg kalsium setiap hari, berat badannya turun lebih banyak dibanding yang kurang mengonsumsi sumber kalsium.

Teh hijau dan kopi 

Teh hijau dan kopi mengandung kafein yang bisa mempercepat detak jantung (heart rate). Makin cepat detak jantung kita, makin banyak kalori yang dibakar. Selain itu, teh hijau juga mengandung senyawa kimia yang disebut EGCG yang bekerja seperti kafein yang mempengaruhi sistem saraf sehingga bekerja lebih cepat dalam membakar kalori.

Dalam sebuah riset para peneliti menemukan kombinasi kafein dan 90mg EGCG setiap hari membantu mempercepat pembakaran kalori, baik pada saat tubuh beristirahat atau beraktivitas. Penelitian lain menemukan, para tentara yang mengonsumsi kafein 12 jam sebelum aktivitas fisik mendapatkan dua manfaat ganda, yakni tidak mudah lelah dan menghirup oksigen lebih banyak. Semakin banyak oksigen yang dipakai, makin banyak kalori yang terbakar.

Protein daging 

Ketika mencerna protein dari daging, tubuh memerlukan energi lebih banyak dibanding mencerna karbohidrat atau lemak. "Karena itu, makin banyak protein yang diasup, makin sulit tubuh mencernanya sehingga kalori yang dibakar dalam proses ini lebih banyak," kata Dough Kalman, direktur nutrisi dari Miami Research Associates.

Salmon dan tuna 

Beberapa penelitian menunjukkan, hormon leptin secara langsung mempengaruhi metabolisme dan menentukan kalori yang harus dibakar dan disimpan. Peneliti dari University of Wisconsin menemukan tikus yang memiliki kadar leptin lebih rendah memiliki metabolisme lebih cepat dan membakar kalori lebih lebih banyak dibanding yang hormon leptinnya tinggi. Bagaimana cara menurunkan kadar leptin? Makanlah ikan.



Tidak ada komentar:
Write komentar