Kamis, 23 Februari 2012

Mengenal Penyakit Polip

Penyakit Polip adalah suatu pertumbuhan dari selaput lendir hidung yang bersifat jinak, penyakit polip biasanya ditandai dengan hidung tersumbat, hidung berair, sakit kepala, demam, atau sakit bila ditekan.
Penyakit polip Hidung adalah suatu pertumbuhan dari selaput lendir hidung yang bersifat jinak. Penyakit polip nasi atau penyakit polip hidung adalah kelainan selaput permukaan hidung berupa massa lunak yang bertangkai berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan licin dan agak bening karena mengandung banyak cairan.

Di samping harus menjalankan pengobatan , penderita penyakit polip juga harus pantang memakan makanan yang bisa menimbulkan alergi, seperti udang, kepiting, dan tongkol. Selain itu penderita penyakit polip juga harus menjauhi media penyebab alergi berupa debu, bulu binatang, asap rokok, dan asap pabrik.

Penyebab Penyakit Polip
Faktor alergi dan infeksi menyebabkan radang berulang, sehingga terjadi pembengkakan di mukosa hidung. Makin lama penonjolan mukosa hidung bertambah panjang, sampai terbentuk tangkai. Itulah proses terjadinya penyakit polip.
Penyakit Polip biasanya tumbuh di daerah dimana selaput lendir membengkak akibat penimbunan cairan, seperti daerah di sekitar lubang sinus pada rongga hidung.

Gejala Penyakit Polip
Gejala penyakit polip biasanya ditandai dengan hidung tersumbat, hidung berair,sakit kepala, demam, atau sakit bila ditekan. Dari pemeriksaan akan tampak pembengkakan di dalam hidung.Jika dibiarkan, penyakit polip dapat menutup rongga hidung dan menimbulkan komplikasi.
Dengan adanya faktor alergi dan radang kronis yang berulang-ulang, maka terjadilah perubahan pada mukosa hidung, perubahan pembuluh darah, dan juga pembuluh limfe. Keadaan ini akan berkembang terjadinya hambatan balik cairan interstitial. Cairan yang terkumpul selanjutnya akan menimbulkan semacam bendungan yang bersifat pasif. Dari keadaan ini, berkembang menjadi pembengkakan di mukosa hidung. Makin lama proses ini berlangsung, penonjolan mukosa hidung akan bertambah panjang, sampai pada akhirnya terbentuk tangkai, maka terbentuklah polip.


Polip sering ditemukan pada penderita:
  • Asma Bronkiale, 20-50% penderita asma mengalami polip
  • Ciystic Fibrosis - Polyps terjadi sekitar  6-48% pada penderita CF
  • Rinitis ALERGI
  • allergic fungal sinusitis - Terjadi sekitar  85%
  • Rinosinusitis kronik
  • Primary ciliary dyskinesia
  • Aspirin intolerance - Terjadi sekitar   8-26% pada penderita polip
  • Alcohol intolerance – Terjadi sekitar   50% pada penderita polip
  • Churg-Strauss syndrome – Terjadi sekitar   50 % pada penderita Churg-Strauss syndrome
  • Young syndrome (chronic sinusitis, nasal polyposis, azoospermia)
  • Nonallergic rhinitis with eosinophilia syndrome (NARES) – Terjadi sekitar   20 % pada penderita NARES


Penyakit Polip hidung juga bisa menyebabkan penyumbatan pada drainase lendir dari sinus ke hidung. Penyumbatan ini menyebabkan tertimbunnya lendir di dalam sinus. Lendir yang terlalu lama berada di dalam sinus bisa mengalami infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis.
Penderita seringkali mengeluhkan adanya penurunan fungsi indera penciuman. Karena indera perasa berhubungan dengan indera penciuman, maka penderita juga bisa mengalami penurunan fungsi indera perasa dan penciuman. Selain itu, lendir yang terlalu lama berada di dalam sinus bisa mengalami infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis.Penderita anak-anak sering bersuara sengau dan bernafas melalui mulutnya.
Jadi gejala polip ini sangat beragam. Mulai dari pilek yang berlangsung lama, bersin-bersin, hidung tersumbat yang bersifat menetap, sering mimisan, keluhan akan adanya massa di hidung, sukar buang ingus, gangguan penciuman, bentuk hidung yang tak lagi simetris, bengek atau bindeng, telinga rasa penuh, mendengkur/gangguan tidur, lendir dan rasa kering yang terkumpul di tenggorokan, sakit kepala, dll. Kesemua keluhan itu tentu saja amat mengganggu dan sangat mempengaruhi produktivitas hidup si penderita.

Pencegahan Penyakit Polip
3 pencegahan penyakit polip efektif dapat dilakukan dengan cara :
* Hindari iritasi. Sebisa mungkin, hindari hal-hal yang mungkin untuk memberikan kontribusi untuk peradangan atau iritasi sinus Anda, seperti alergen, polusi udara dan bahan kimia.
* Hidup bersih yang baik. Cuci tangan Anda secara teratur dan menyeluruh. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi terhadap infeksi bakteri dan virus yang dapat menyebabkan peradangan pada hidung dan sinus yang menyebabkan penyakit polip.
* Mengatur alergi dan asma. Mengikuti pengobatan penyakit polip dokter rekomendasi untuk mengelola asma dan alergi. Jika gejala penyakit polip tidak mudah dan secara teratur di bawah kendali, konsultasi dengan dokter Anda tentang perubahan rencana pengobatan Anda agar penyakit polip tidak menyerang.



Tidak ada komentar:
Write komentar