Siapa sih yang tidak kenal dengan hewan satu ini. Hampir setiap tempat di sekitar kita, atau bahkan rumah kita terdapat hewan yang bernama manis; kucing, semanis rupanya. Namun, pernahkah kita menelaah fakta-fakta ilmiah di balik ciptaan Allah yang luar biasa ini? Disini akan kita ungkap beberapa fakta ilmiah keistimewaan hewan yang memang istimewa ini.
Fakta Pertama
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar dapat membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta Kedua
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:
Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
Saat ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Saat ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Fakta Ketiga :
Dari hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia. Bahkan di zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan, selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress
Fakta Keempat :
Kucing tidak mengalami apa-apa setelah jatuh dari tempat yang tinggi.
Rahasianya adalah kucing punya apa yang disebut dengan terminal velocity,yaitu sebuah titik di mana berat benda sama dengan resistansi udara. Jadi ketika kucing berhenti berakselerasi,bisa disebut ini adalah kecepatan puncak tidak fatal. Untuk kucing berada dikisaran 100km/jam, sedangkan manusia sekitar 195 km/jam. Kucing memiliki sistem keseimbangan dan koordinasi yang luar biasa. Sistem inilah yang membuat kucing ketika jatuh, akan menyadari dalam posisi apa dia jatuh.
Ketika dia jatuh dalam posisi terbalik, dia akan segera memutar tubuh sehingga kakinya berada di sebelah bawah, dan bersiap untuk mendarat.Kemudian setelah itu segera meregangkan kakinya sehingga angin menahan jatuh tubuhnya. Dan saat bersentuhan dengan tanah, kakinya langsung ditekuk supaya mengecilkan efek jatuhnya.
Ada sebuah kisah dimana kucing jatuh dari tingkat 9 namun tetap selamat,mungkin ini awal mula disebutkan jika kucing memiliki 9 nyawa.Rekor tertinggi kucing jatuh adalah dari lantai 46,ini terjadi di gedung tingkat New York. Beberapa peneliti New York pun telah melakukan sebuah penelitian bahwa kucing yang jatuh dari ketinggian lebih dari lantai 7 tidak mengalami cedera,berbeda dengan kucing yang jatuh dari lantai 7 kebawah yang banyak kemungkinan terjadinya cedera. (tapi menurut saya tergantung juga tinggi tiap lantainya sih)
Alasan dari para peneliti adalah saat kucing jatuh, sesuai hukum fisika, kecepatan jatuh si kucing makin bertambah.Kemudian saat kecepatan jatuh kucing mencapai terminal velocity, di saat itulah kucing merasa paling rileks dan nyaman. Maka dia mulai meregangkan kakinya seperti bajing loncat untuk mengurangi efek jatuhnya. Itulah keistimewaan dari kucing.Namun kita jangan sekali-kali melempar mereka ke atas atau dengan sengaja menjatuhkannya dari ketinggian ya..karena kucing.
Tidak ada komentar:
Write komentar